Selasa, 17 Januari 2012

Bunga Pada Tumbuhan

Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup"). Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik). Bunga secara sehari-hari juga dipakai untuk menyebut struktur yang secara botani disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan. Dalam konteks ini, satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret.
Bunga berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah. Buah adalah struktur yang membawa biji.

    

Fungsi bunga

Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.
Beberapa bunga memiliki warna yang cerah yang berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan.
Manusia sejak lama terpikat oleh bunga, khususnya yang berwarna-warni. Bunga menjadi salah satu penentu nilai suatu tumbuhan sebagai tanaman hias.

[sunting] Morfologi bunga


Bagian-bagian bunga sempurna. 1. Bunga sempurna, 2. Kepala putik (stigma), 3. Tangkai putik (stilus), 4. Tangkai sari (filament, bagian dari benang sari), 5. Sumbu bunga (axis), 6. artikulasi, 7. Tangkai bunga (pedicel), 8.Kelenjar nektar, 9. Benang sari (stamen), 10. Bakal buah (ovum), 11. Bakal biji (ovulum), 12. , 13. Serbuk sari (pollen), 14. Kepala sari (anther), 15. Perhiasan bunga (periantheum), 16. Mahkota bunga (corolla), 17. Kelopak bunga (calyx)
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air (lihat artikel Pembentukan bunga).
Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya: aktinomorf ("berbentuk bintang", simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.


Tumbuhan Crateva religiosa berbunga sempurna: memiliki stamen dan pistillum.
Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga. Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:
  • Kelopak bunga atau calyx;
  • Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan;
  • Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari;
  • Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.
Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.

Kelamin pada Bunga

Bunga banci (hermaprodithus), dimana pada satu bunga terdapat benang sari dan putik, dapat pula disebut bunga sempurna.

Bunga Berkelamin Tunggal (unisexualis), terbagi menjadi 3 macam yaitu,

1. Bunga yang terdiri dari benang sari saja, yang disebut bunga jantan (flos masculus)
2. Bunga yang terdiri dari putik saja yang disebut bunga betina (flos femineus)
3. Dan bunga yang tidak memiliki kelamin, atau bunga mandul.

Dasar Bunga (receptaculum)
Fungsi utama dasar bunga adalah mendukung bagian-bagian bunga
Bentuk dari dasar bunga bermacam-macam ada yang rata, kerucut, cawan, dan mangkuk.

Menurut fungsi itu, dapat dibedakan beberapa macam dasar bunga, yaitu
- Dasar bunga yang mendukung mahkota bunga (anthophorum)
- Dasar bunga yang mendukung benang sari (androphorum)
- Dasar bunga yang mendukung putik (gynophorum)
- Dasar bunga yang mendukung benang sari dan putik (androgynophorum)
- Cakram (discus)

Kelopak Bunga (calyx)

•Fungsinya adalah sebagai pelindung bunga waktu masih kuncup.
•Mahkota Bunga / Tajuk Bunga (corolla)
•Berfungsi sebagai daya tarik untuk mendatangkan hewan agar membentu proses penyerbukan. Selain itu juga melindungi benang sari dan putik.

Putik (pistillum)

•Putik terbagi menjadi 3 bagian, yaitu
•Bakal Buah (ovarium)
•Tangkai putik (stylus)
•Kepala putik (stigma)
•Benang Sari (stamen)
•Benang sari terdiri dari 3 bagian, yaitu
•Tangkai sari (filamentum)
•Kepala sari (anthera)
•Penghubung ruang sari (connectivum)

Bunga terbagi atas , Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk

Bunga tunggal sering disebut dengan planta uniflora...
Bunga majemuk disebut dengan planta multiflora

Planta multiflora ( bunga Majemuk ) ini terbagi menjadi beberapa macam menurut sifatnya, yaitu

1. Bunga Majemuk tak Berbatas (inflorescentia racemosa), dengan ciri jika bunga mekar, yang terlihat mekar adalah bagian bawah atau yang dekat dengan ibu tangkainya...jika dilihat dari atas, mekarnya bunga tampak dari samping ke tangah.

Yang ibu tangkainya tidak bercabang lagi :
•Tandan (racemus) pada bunga kembang merak (Caesalpinia pulcherimma)
•Bulir (spica) pada bunga jarong
•Untai (amentum) pada bunga sirih (Piper betle) dan lada (Piper nigrum)
•Tongkol (spadix) pada bunga jagung betina (Zea mays)
•Bunga Payung (umbella) pada bunga wortel (Daucus carota)
•Bunga Cawan (corymbus) pada daun kaki kuda (Centela asiatica)
•Bunga Bongkol (capitullum) pada bunga puteri malu (Mimosa pudica)
•Bunga Periuk (Hypanthodium) pada bunga nangka (Artocarpus integra)

Yang ibu tangkainya bercabang dan cabangnya bercabang lagi
•Malai (panicula) pada bunga mangga (Mangifera indica)
•Malai rata (corymbus ramosus) pada bunga soka
•Bunga payung majemuk (umbella composita) pada bunga wortel (Daucus carota)
•Bunga tongkol majemuk pada bunga kelapa (Cocos nuctifera)
•Bulir majemuk pada bunga jagung jantan (Zea mays)

2. Bunga Majemuk Berbatas (inflorescentia cymosa), dengan ciri jika bunga mekar, yang terlihat mekar adalah bagian atas atau yang paling jauh dengan ibu tangkainya...jika dilihat dari atas, mekarnya bunga tampak dari tengah ke samping.
a. Anak payung menggarpu (dichasium) pada bunga melati (Jasminum sambac)
b. Bunga tangga (cincinnus) pada bunga euphorbia (Euphorbia hirta)
c. Bunga sekerup (bostryx) pada bunga kenari
d. Bunga sabit (drepanium) pada bunga suku juncaceae
e. Bunga kipas (rhipidium) pada bunga suku iridaceae

3. Bunga Majemuk Campuran (inflorescentia mixta), bunga dengan sifat penggabungan antara bunga majemuk berbatas dan majemuk tak berbatas. Misalnya pada bunga soka, ada bagian yang bersifat payung majemuk dan anak payung menggarpu.

[sunting] Gambar bunga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel Lainnya:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...