Sabtu, 28 Januari 2012

Sakit Gigi dan Pengobatannya

  

Gigi yang berlubang bukanlah disebabkan ulat seperti anggapan orang pada zaman dahulu. Teori ini bertahan hingga tahun 1700-an hingga Willoughby Miller seorang dokter gigi Amerika yang bekerja di Universitas Berlin menemukan penyebab pembusukan gigi. Ia menemukan bahwa lubang gigi disebabkan oleh pertemuan antara bakteri dan gula. Bakteri akan mengubah gula dari sisa makanan menjadi asam yang menyebabkan lingkungan gigi menjadi asam (lingkungan alami gigi seharusnya adalah basa) dan asam inilah yang akhirnya membuat lubang kecil pada email gigi.
Saat lubang terjadi pada email gigi, kita belum merasakan sakit gigi. Tetapi, lubang kecil pada email selanjutnya dapat menjadi celah sisa makanan dan adanya bakteri akan membuat lubang semakin besar yang melubangi dentin. Pada saat ini kita akan merasakan linu pada gigi saat makan. Bila dibiarkan, lubang akan sampai pada lubang saraf sehingga kita akan mulai merasakan sakit gigi. Proses ini tidak akan berhenti sampai akhirnya gigi menjadi habis dan hanya tersisa akar gigi.

Sakit gigi tidak dapat dipandang sebelah mata seperti anggapan beberapa orang, karena bila didiamkan, dapat membuat gigi menjadi bengkak dan meradang. Selain itu gigi berlubang dapat menjadi sarana saluran masuknya kuman penyakit menuju saluran darah yang dapat menyebabkan penyakit ginjal, paru-paru, jantung maupun penyakit lainnya.

Agar tidak semakin bertambah parah, maka bila Anda memiliki gigi berlubang sebaiknya Anda segera mengunjungi dokter gigi untuk mengobatinya. Walaupun banyak orang tidak suka pergi ke dokter gigi dengan alasan tidak peduli dengan keadaan gigi, khawatir biayanya mahal, takut atau malu diejek karena gigi yang rusak, namun pergi ke dokter gigi adalah solusi terbaik untuk mengatasi sakit gigi. Gigi berlubang tidak dapat sembuh dengan sendirinya. Walaupun, mungkin setelah menderita sakit gigi, rasa sakitnya dapat hilang tetapi tidak memperbaiki keadaan gigi. Gigi akan tetap berlubang, bahkan lubangnya akan terus semakin membesar.



Mengatasi Rasa Takut ke Dokter Gigi

Jika Anda merasa takut saat dokter gigi menangani gigi Anda, silahkan beritahukan ke dokter Anda. Ia tentu senang membantu Anda mengatasinya. Anda bisa memberitahunya bahwa Anda akan memberi isyarat dengan tangan bahwa Anda takut atau merasa sakit saat ia sedang menangani gigi Anda. Banyak pasien mendapati bahwa hal tersebut membuat mereka lebih tenang.
Selain itu kebanyakan dokter gigi sering mengajak bicara pasiennya saat menangani gigi pasien. Hal ini bertujuan menenangkan hati pasien tersebut.
Ingatlah bahwa gigi yang sehat menunjang kesehatan tubuh. Jika Anda segera memperbaiki gigi Anda yang berlubang, hal ini akan menghindari problem dan perawatan yang mahal di kemudian hari.

Menambal Gigi dan Cabut Gigi


Langkah yang umumnya akan diambil dokter gigi adalah menambal gigi yang rusak, bila lubangnya belum terlalu besar. Tetapi, bila kita merasakan sakit gigi, proses penambalan tidak dapat langsung dilakukan karena dengan demikian gas dalam gigi tidak dapat keluar. Dokter akan memberikan obat penghilang rasa sakit atau akan mematikan saraf gigi agar kita tidak tersiksa dengan rasa sakitnya. Pada kunjungan selanjutnya barulah gigi akan dibersihkan dan ditambal sementara, penambalan secara permanen dilakukan pada kunjungan berikutnya lagi.

Bila lubang terlalu besar dan tidak memungkinkan untuk ditambal, berarti gigi harus dicabut. Sama seperti proses penambalan gigi, maka gigi juga tidak dapat langsung dicabut saat gigi masih terasa sakit. Hal ini disebabkan saat kita merasakan sakit gigi, maka obat anestesi (obat kebal agar tidak terasa sakit saat gigi dicabut) tidak dapat menembus akar gigi, sehingga saat dicabut akan menyebabkan sakit yang luar biasa. Proses pencabutan gigi baru bisa dilakukan saat gigi sudah tidak terasa sakit dan untuk menghilangkan rasa sakit dokter akan mematikan saraf gigi.


   

Mencegah Gigi Berlubang


Untuk mencegah terjadinya lubang pada gigi, Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut:

  • Memeriksa gigi secara rutin

    Kunjungi dokter gigi setiap 6 bulan sekali walaupun Anda tidak merasakan sakit gigi. Hal ini diperlukan agar dokter dapat mendeteksi lubang kecil yang terjadi pada gigi dan dapat ditangani segera agar lubang tidak semakin besar. Dapat juga dideteksi bagian gigi yang tidak rata atau berlekuk yang dapat menyebabkan gigi sulit dibersihkan.
  • Menyikat gigi secara teratur dan pada waktu yang tepat

    Pagi hari setelah sarapan dan malam sebelum tidur adalah waktu yang tepat untuk menyikat gigi. Air liur tidak banyak keluar pada waktu kita tidur, sehingga gigi akan rusak bila Anda membiarkan sisa makanan pada gigi tanpa menyikatnya. Air liur berguna untuk memlinfungi gigi dari bakteri penyebab gigi berlubang.
  • Menyikat gigi dengan cara yang benar

    Walau menyikat gigi telah dilakukan secara teratur namun bila dilakukan dengan cara yang tidak benar, tentu hasilnya tidak akan maksimal. Cara yang benar adalah dengan menyikat ke arah bawah untuk gigi depan (gigi seri) bagian atas, menyikat gigi ke arah atas untuk gigi depan bagian bawah dan menyikat secara mendatar untuk gigi geraham. Menyikat gigi geraham hendaknya dilakukan lebih lama, karena pada gigi ini berpotensi menempelnya sisa-sisa makanan.
  • Kumur setelah makan

    Menyikat gigi tidak mungkin dilakukan sehabis kita makan, maka cara terbaik adalah berkumur-kumur agar sisa makanan tidak terus menempel dan mengurangi keadaan asam dalam gigi.
  • Gunakan benang gigi untuk mengeluarkan sisa makanan

    Sisa makanan yang tertinggal, hendaknya tidak dikeluarkan dengan menggunakan tusuk gigi. Penggunaan tusuk gigi dapat menyebabkan celah antar gigi semakin besar disamping dapat menyebabkan luka pada gusi.
  • Pilih pasta gigi yang mengandung fluorida

    Menggunakan pasta gigi yang mengandung fluorida. Zat ini merupakan salah satu bahan pembentuk email gigi. Adanya zat ini dapat mencegah pembusukan pada gigi.
  • Makan makanan yang berserat

    Mengkonsumsi sayuran atau buah terbukti dapat membuat gigi lebih kuat dan mencegah terjadinya gigi berlubang.
  • Kurangi makanan yang mengandung gula dan tepung

    Makanan jenis ini bila tertinggal di gigi dan adanya bakteri akan menyebabkan asam yang membuat gigi berlubang.
Benarkah gigi berlubang dapat menyebabkan kematian? Jawabannya adalah ya, apabila gigi tersebut tidak dirawat dan kondisi tubuh yang lemah. Gigi yang berlubang, dapat menjadi jalan yang cukup besar bagi bakteri untuk dapat masuk ke dalam tubuh.
Masalah utama yang menyebabkan sakit gigi, adalah lubang pada gigi yang dimasuki bakteri. Infeksi yang terjadi pada gusi dan akar gigi dapat menjalar ke berbagai organ vital, dan menyebabkan banyak gangguan kesehatan. Infeksi dari bakteri ini sebenarnya dapat dilawan karena tubuh kita memiliki sel-sel yang berperan sebagai daya tahan tubuh.
Namun, apabila daya tahan tubuh kita sedang lemah, maka infeksi bakteri akan semakin hebat. Pada tahap awal, infeksi masih terlokalisir di daerah ujung akar dari gigi yang berlubang. Biasanya akan timbul rasa tidak nyaman atau sakit saat gigi tersebut dipakai mengunyah atau ditekan. Pada tahap ini bisa ditanggulangi dengan perawatan saluran akar gigi dan penambalan sampai penggunaan antibiotik ataupun pencabutan gigi yang terinfeksi.
Bila tidak dirawat, infeksi akan menyebar ke daerah sekitar mulut seperti pipi dan leher. Kondisi ini dapat dikatakan cukup serius, dan mengharuskan penderita untuk dilakukan pembedahan pada daerah infeksi untuk mengeluarkan nanahnya jika kondisinya memungkinkan. Penderita juga diterapi menggunakan obat-obatan antibiotik. Bila kondisi cukup parah, penderita juga diharuskan untuk dirawat inap di rumah sakit. Dan ada resiko terjadinya kematian jika kondisi pasien sangat lemah, disertai komplikasi penyakit lain ataupun perawatan yang kurang intensif.
Pada beberapa kasus, infeksi yang terjadi cukup hebat dan berlangsung cepat. Infeksi dapat menyebar ke daerah lain yang cukup vital yaitu ke daerah dada dan kepala. Kondisi ini sudah sangat serius dan memerlukan perawatan rumah sakit yang sangat intensif. Pada kondisi ini, khususnya infeksi ke daerah kepala, resiko kematiannya lebih besar lagi.
  1. Penyakit JantungSalah satu masalah serius yang mungkin timbul akibat gigi berlubang adalah gangguan jantung. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Kuman yang bersarang pada gigi yang berlubang bisa menembus ke pembuluh darah, dan akhirnya mengumpul di jantung.
Penelitian menunjukkan, bakteri yang terikut aliran darah bisa memproduksi sejenis enzim yang mempercepat proses pengakuan dinding pembuluh darah, sehingga pembuluh darah menjadi tidak elastis (aterosklerosis).
Selain itu, bakteri juga bisa menempel pada lapisan lemak di pembuluh darah. Akibatnya, plak yang terbentuk menjadi makin tebal. Semua kondisi ini menghambat aliran darah ke jantung. Hal ini berarti penyaluran sumber makanan dan oksigen ke jantung juga tersendat. Jika berlangsung terus, jantung tak akan mampu berfungsi secara baik. Maka terjadilah penyakit jantung yang ditakutkan banyak orang. 
  1. Nyeri Mata Dan Sakit KepalaKomplikasi yang relatif banyak terjadi akibat infeksi gigi adalah gangguan mata. Mata jadi cepat lelah dan terasa nyeri, khususnya pada bagian atas kelopak mata. Hal ini terjadi karena gigi dan mata memiliki induk syaraf yang sama.
Dalam kasus tertentu, seseorang juga bisa mengalami sakit kepala. Hal ini terjadi bila ada kelainan pada struktur rongga gigi. Kondisi ini sangat mungkin terjadi karena sistem pengunyahan terdiri atas empat komponen, yaitu gigi dan jaringan penyangga, tulang rahang, otot-otot dan sendi rahang.
Semua komponen tersebut saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Jika salah satu gigi dicabut dan tidak segera diganti, maka gigi lawannya tidak berpasangan. Kondisi seperti ini mengganggu proses pengunyahan. Makan jadi tidak enak, dan pengunyahan menjadi tidak sempurna. Akibatnya orang yang sudah lama hanya mengunyah dengan satu sisi rahang saja akan mengalami keluhan sakit di bagian belakang kepala. 
  1. Diabetes 
    Pada kerusakan gigi yang parah, bakteri dapat masuk ke aliran darah dan mengganggu sistem kekebalan tubuh. Sel sistem kekebalan tubuh yang rusak melepaskan sejenis protein yang disebut cytokines. Unsur ini menyebabkan kerusakan sel pankreas penghasil insulin, hormon yang memicu diabetes.
Dulu cukup banyak kasus kematian akibat infeksi dari gigi yang tidak ditangani dengan baik termasuk di Indonesia. Sekarang, biasanya infeksi ini sudah ditangani sejak tahap awal sehingga resiko penyebaran infeksi dan kematian dapat dihindari.
Sebenarnya untuk menghindari kematian akibat infeksi dari gigi sangatlah mudah. Cukup dengan menyikat gigi dengan baik, benar dan waktunya tepat yaitu minimal 2 kali sehari, pada pagi hari sesudah makan dan pada malam hari sebelum tidur. Serta rutin untuk memeriksa kondisi gigi dan mulut ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.



1. Minyak cengkeh.
Cengkeh dinyatakan efektif meredakan sakit gigi. Selain itu, cengkeh juga mengurangi infeksi karena mengandung properti antiseptik. Caranya, oleskan minyak cengkeh ke lubang gigi yang mengalami kerusakan. Cara ini juga bisa meredakan sakit gigi.

2. Daun jambu biji.
Ambil beberapa helai daun jambu biji, kunyah dalam mulut. Sari daun jambu biji dapat membantu mengurangi sakit pada gigi.

3. Air garam.
Campurkan satu sendok makan garam dengan segelas air hangat. Kumur selama 30 detik, air garam dapat membunuh kuman dan meringankan rasa sakit.

4. Ekstrak Vanili.
Gunakan 3-4 tetes ekstrak vanili pada gigi yang sakit untuk menenangkan dan mempercepat penyembuhan.

5. Bawang Putih
Bawang putih merupakan salah satu dari sekian obat tradisional untuk sakit gigi yang diklaim efektif meredakan rasa sakit. Caranya, haluskan satu siung bawang putih dicampurkan dengan sedikit garam kasar kemudian tempatkan di area yang sakit. Cara ini dinyatakan bisa meredakan rasa sakit, bahkan kadang-kadang bisa menyembuhkan. Selain itu, ada baiknya mengunyah satu siung bawang putih setiap pagi. Cara ini bisa menjaga agar gigi yang telah disembuhkan semakin kuat dan sehat.

6. Bawang merah
 Penelitian membuktikan kalau bawang merah mengandung komponen antibakteri. Mengonsumsi satu bawang merah setiap hari dengan cara mengunyah terbukti bisa melindungi dari berbagai gangguan gigi. Mengunyah bawang merah selama 3 menit dinyatakan cukup untuk membunuh semua kuman di mulut. Dan Anda bisa meredakan gigi yang sedang sakit dengan cara menempatkan sepotong kecil bawang merah di area gigi atau gusi yang sakit.
7. Jeruk nipis.
Vit C dalam jeruk nipis membantu melawan infeksi dan mencegah pembusukan pada gigi. Gigit jeruk nipis pada gigi yang sakit hingga sari jeruknya keluar, jeruk nipis memiliki Vit C lebih tinggi dan kadar keasaman lebih rendah dari pada lemon.

8. Es.
Anda hanya membutuhkan es batu. bungkus beberapa es batu kecil dengan kain halus, letakkan pada bagian gigi yang sakit, hal ini bertujuan untuk mematikan rasa pada bagian yang sakit.
  9.Tepung lada
Campuran sedikit tepung lada dengan 1/4 sendok teh garam dinyatakan sangat bagus untuk menjaga kebersihan gigi. Jika digunakan secara teratur setiap hari bisa mencegah gigi berlubang, nafas bau, gusi berdarah, sakit gusi, dan sakit gigi. Selain itu juga bisa mengatasi masalah gigi sensitif. Untuk meredakan sakit gigi, Anda bisa menempatkan campuran tepung lada dan minyak cengkeh ke dalam lubang gigi.

10.Cabai Hijau
Cabai hijau secukupnya dipotong ujungnya sedikit kemudian dibakar. Setelah panas, cabai ditempelkan pada bagian gigi yang sakit.
Pemakaian : secara teratur 2 kali sehari.

11.Avokad
Keringkan/sangrai 1 biji avokad, lalu haluskan sampai menjadi bubuk.
Pemakaian : Masukkan bubuk biji avokad ke gigi yang berlubang, lalu tutup dengan kapas.
12.Jeruk Limau
Jeruk limau, sebagai sumber yang kaya vitamin C, sangat bermanfaat dalam mempertahankan kesehatan gigi dan tulang di bagian tubuh lainnya. Jeruk limau dinyatakan bisa mencegah gigi berlubang dan gigi tanggal, pembentukan plak gigi, sakit gigi, dan perdarahan pada gusi.
 
WAKTU TERBAIK UNTUK CABUT GIGI
Gigi memiliki beberapa bagian, antara lain email sebagai bagian terluar, lalu di bawahnya ada dentin, dan bagian paling dalam adalah pulpa. Jika yang rusak email-nya, masih bisa ditambal. Begitu pula bila yang rusak bagian dentin, masih bisa dirawat. Namun, jika yang rusak adalah bagian pulpa, maka harus dilakukan perawatan saraf. Pulpa adalah suatu rongga di bawah dentin, di mana di dalamnya terdapat berbagai elemen jaringan seperti pembuluh darah dan persarafan.

Gigi harus dicabut karena berbagai alasan. Pada beberapa kasus, jika gigi tidak dicabut, maka bisa terjadi focal infection. Bakteri dari gigi busuk bisa terbawa peredaran darah ke mana-mana, ke organ tubuh vital seperti jantung atau ginjal dan organ-organ lainnya.
Namun, gigi juga tak boleh dicabut sembarangan. Harus sesuai prosedur. Pasien harus ditanya terlebih dulu, apakah memiliki riwayat penyakit dalam seperti diabetes atau darah tinggi. Penyakit diabetes, misalnya, akan memengaruhi penyembuhan luka, selain ditakutkan bisa menyebabkan infeksi. Contoh lain, pada penderita hipertensi, yang bisa menyebabkan perdarahan.
Atau pada pasien kanker yang harus menjalani perawatan dengan penyinaran. Setelah penyinaran,­ maka selama 5 tahun tidak boleh dicabut giginya. Kalau ada gigi yang bolong atau jelek, sebaiknya dibereskan dulu sebelum penyinaran. Jika tidak, bisa terjadi osteoradionekrose. Pada pasien penyakit jantung yang diberi obat pengencer darah, jika ada gigi yang harus dicabut, maka 5 hari sebelum dan sesudah pencabutan, ia harus berhenti minum obat pengencer darah. Dan harus dikonsultasikan dengan dokter jantung.
Pasien yang baru saja menjalani operasi besar seperti jantung, atau pasien yang tengah menjalani perawatan kanker, juga tak bisa sembarangan mencabut gigi. Jika pasien ternyata memiliki penyakit-penyakit “berat” seperti di atas, atau baru saja menjalani operasi besar (misalnya operasi by pass), maka pencabutan gigi harus dikonsultasikan dengan dokter penyakit dalam yang merawatnya, atau malah ditunda.
Meminum obat-obatan painkiller memang boleh-boleh saja. Sebetulnya enggak apa-apa. Obat-obat painkiller itu, kan, dijual bebas di apotek dan bukan hanya untuk sakit gigi saja. Tapi, minum obat-obatan painkiller tidak akan menyembuhkan sakit giginya. Mengurangi rasa sakit iya, tapi tidak menyembuhkan. Jika terjadi infeksi pada gigi, maka gigi harus dibersihkan kumannya, yang busuk dibuang, lalu diberi antibiotik, dan sebagainya.
Prinsipnya, gigi harus dipertahankan karena dengan berkurangnya gigi, fungsi pencernaan akan terganggu. Pencabutan gigi sebetulnya merupakan pilihan terakhir.

1 komentar:

Artikel Lainnya:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...