Rabu, 14 Maret 2012

BURUNG, BANGAU, DAN FLAMINGO

Penguasa di Udara: Burung
Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang di angkasa bebas. Tidak ada yang menahannya selain daripada Allah. sesungguhnya pada yang demikian itu benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman. (Surat An Nahl : 79)
Seperti kebanyakan orang, kalian mungkin ingin terbang seperti burung. Saat melihat burung, kalian mungkin berpikir terbang itu mudah, tapi kenyataannya tidak semudah itu!

Seekor burung menggunakan energi yang sangat besar saat mulai mengepakkan sayapnya karena harus mengangkat seluruh tubuhnya dengan sayapnya yang kecil. Namun,setelah berada di udara, Allah memudahkannya untuk tetap melayang tanpa mengeluarkan usaha yang besar. Burung dapat terbang dalam waktu yang lama dengan bergantung pada angin. Melalui cara ini, mereka hampir jarang merasa lelah karena hanya mengeluarkan sangat sedikit tenaga. Ketika pengaruh angin berkurang, mereka mulai mengepakkan sayapnya lagi. Berkat keistimewaan yang telah Allah berikan ini, mereka dapat menempuh jarak yang sangat panjang dan berpindah ke tempat yang amat jauh.

Beberapa jenis burung dapat menempuh jarak antara 1000 sampai 40000 kilometer. Karena 40000 kilometer adalah keliling bumi, kalian dapat bayangkan betapa jauhnya jarak yang ditempuh burung. Saat melintasi lautan mereka tidak berkesempatan untuk berhenti dan beristirahat. Bagaimana burung-burung tersebut mempertahankan arahnya selama penerbangan ribuan kilometer masih merupakan sebuah misteri. Setiap tahun, burung berpindah ke tempat yang ditujunya tanpa tersesat. Hal ini berlaku baik bagi burung muda maupun dewasa.

Kaki yang dimiliki burung sangat menarik, begitu ramping dan kecil jika dibandingkan dengan badannya, namun dapat menahan seluruh tubuhnya. Adanya begitu banyak otot, pembuluh darah dan syaraf yang terdapat pada kaki sekecil itu sungguhmenakjubkan! Jika kaki burung lebih tebal dan besar sekali, tentu akan lebih merepotkan mereka untuk terbang.

Hampir semua burung tidur di atas satu kaki. Tapi tubuhnya tetap seimbang karena seluruh berat badannya tertumpu pada satu kaki ini. Allah telah menciptakan burung dengan keistimewaan yang memungkinkan mereka menjaga keseimbangan sehalus itu.
Salah satu indra terbaik pada burung adalah matanya. Selain kemampuannya terbang, Allah juga menganugerahi burung penglihatan yang luar biasa, karena terbang, yang merupakan keajaiban tersendiri, bisa menjadi sangat berbahaya jika tidak didukung dengan pengelihatan yang baik. Burung dapat melihat benda di kejauhan lebih baik daripada manusia dan juga mempunyai sudut pandangan lebih luas. Dengan mengetahui apa-apa yang membahayakan di depannya, mereka secara tepat menentukan kecepatan dan arah terbangnya.

Mata burung terkunci pada rongga matanya sehingga mereka tidak bisa menggerakkan bola matanya seperti manusia. Namun mereka dapat memperluas cakupan pandangannya dengan memutar kepala serta lehernya dengan cepat.

Lebih jauh lagi, burung malam seperti burung hantu mempunyai mata yang sangat lebar. Beberapa sel khusus di matanya sangat peka terhadap cahaya yang redup. Sebagai contoh, penglihatan burung hantu barred 100 kali lebih tajam daripada mata manusia. Berkat keistimewaan ini burung hantu dapat melihat dan berburu dengan baik di malam hari.

Sementara itu mata unggas air telah diciptakan untuk melihat dalam air dengan jelas. Sementara itu kita tidak dapat terus membuka mata di dalam air bahkan hanya untuk 45 detik, burung air dapat dengan mudah menangkap serangga dan keong ketika mereka memasukkan kepalanya ke dalam air. Karena inilah satu-satunya cara mereka mencari makanan, mereka harus mempunyai penglihatan yang tajam di dalam air. Untuk itulah, Allah telah menciptakan struktur khusus pada mata mereka, yang memungkinkan melihat di dalam air. Berkat struktur ini, burung-burung ini tidak rabun di dalam air, mereka dapat melihat dengan jelas dan dapat berenang secepatnya menuju mangsa mereka.
Pendengaran juga sangat penting bagi burung. Beberapa jenis burung mempunyai gendang telinga yang membuat mereka mampu mendengar suara yang sangat pelan. Melihat dengan baik di kegelapan dan di dalam air serta mendengar suara yang sangat pelan adalah kemampuan yang tidak dimiliki manusia. Kenyataanya kita tidak memerlukan itu semua karena kehidupan kita tak akan terganggu tanpa kemampuan tersebut. Namun, bagi burung, tanpa kemampuan tersebut mereka tidak akan mampu untuk mencari makan, mengasuh anaknya dan melangsungkan hidup dan jenisnya.

Telinga burung hantu sangat peka terhadap suara. Mereka mempunyai pendengaran yang lebih baik daripada manusia. Ada semacam bulu-bulu seperti sikat pada dua sisi muka burung hantu yang menangkap gelombang suara dan meneruskannya ke dalam telinga. Bulu-bulu tersebut juga memisahkan satu telinga dari yang lainnya sehingga suara yang datang dari arah kanan akan lebih jelas terdengar pada telinga kanan. Terlebih lagi, posisi telinga di kepalanya tidaklah sejajar. Telinga yang satu lebih tinggi letaknya dari satu lainnya. Dengan demikian, burung hantu mampu menentukan arah suara yang dating dari berbagai penjuru. Karenanya, walaupun ia tidak melihat makhluk yang bersuara itu, ia dapat mengetahui letaknya secara tepat. Ini sangat menguntungkan sekali pada musim salju ketika mencari mangsa menjadi sangat sulit.

Beberapa jenis burung mengeluarkan berbagai jenis suara untuk mengelabui pemangsanya. Sebagai contoh, beberapa burung bersarang di dalam lubang-lubang pohon mendesis mirip ular jika mereka diganggu. Sehingga pemangsa yang akan menyerang sarangnya tak berani mendekat karena mengira ada ular di tempat tersebut.
Selain itu, Tuhan telah memberi kaki berselaput pada beberapa jenis burung untuk memudahkan mereka berenang dengan cepat ketika di air. Kaki berselaput ini mirip dengan pendayung. Jika kalian pernah memakai sepatu katak saat berenang, kalian akan tahu bagaimana itu membantumu berenang. Beberapa jenis burung mempunyai kaki seperti itu saat lahir.

Beberapa jenis burung membuat sarang palsu untuk melindungi anak-anaknya dari pemangsa. Di Afrika dan India, binatang pemakan telur burung sangat banyak. Karena inilah, burung Wren Afrika melindungi telur-telurnya dengan membuat sarang-sarang palsu di sekitar sarang aslinya. Sementara itu ular-ular pohon di daerah tropis sangat beracun. Karena itulah, pintu masuk sarang burung penduline-tit dibuat dengan sangat tersembunyi dan rumit. Lebih jauh lagi, untuk berjaga-jaga, burung-burung ini membuat sarangnya di atas pohon akasia dengan ranting-ranting yang rapat dan berduri serta mengelabui pemangsa dengan banyak sarang tipuan yang kosong.
Pernahkah kalian perhatikan paruh-paruh burung yang terbang di sekitar kita setiap hari? Allah menciptakan paruh-paruh ini, yang berbeda antara satu jenis dengan yang lainnya, dengan fungsi yang penting. Paruh burung mempunyai bentuk paling sesuai yang memudahkan mereka mencari makan di lingkungan hidupnya. Contohnya, paruh burung pemakan ikan biasanya panjang dan seperti sekop sehingga memudahkan mereka mencari ikan. Jika makanannya adalah tumbuhan, paruh burung tersebut akan sangat sesuai dengan tumbuhan yang menjadi makanannya. Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa ciptaan Allah sangat sempurna dan lengkap karena Ia telah memberikan ciri-ciri sesuai kebutuhan makhluk-Nya.


Bangau Berkaki Panjang
Pada hari-hari hangat di musim semi, beberapa ekor burung putih besar yang kita lihat di angkasa ketika sedang bermain layang-layang adalah burung bangau. Bangau adalah burung besar yang suka berpindah tempat dengan tinggi satu sampai satu setengah meter dan hampir semuanya bersayap putih lebar serta berekor hitam panjang. Paruh dan kaki panjangnya berwarna merah, menjadikan mereka terlihat cantik.

Salah satu ciri khusus bangau adalah cara mereka terbang. Saat terbang, mereka menjulurkan kepalanya ke depan dan mendorong kakinya ke belakang. Gaya bangau yang indah ini memungkinkan mereka terbang lebih cepat dengan membelah angin secara aerodinamis. Setiap tahun bangau berpindah ke daerah yang lebih hangat karena mereka sangat rentan terhadap hawa dingin. Itulah mengapa ketika kita melihat bangau berdatangan, kita juga menerima kabar gembira bahwa musim panas segera tiba. Pada musim panas, bangau tinggal di daerah hangat yang membentang dari Eropa sampai ke Afrika Utara dan dari Turki sampai ke Jepang. Sebelum musim dingin tiba, mereka berpindah ke belahan bumi selatan di daerah tropis Afrika dan India.

Yang menakjubkan, bangau tahu bahwa di belahan bumi selatan lebih hangat pada saat itu. Ini adalah sebuah keajaiban. Tetapi, yang lebih menakjubkan adalah, setelah enam bulan, tepat di musim semi, bangau terbang kembali pulang, menempuh jarak ribuan kilometer, dan menemukan kembali sarang yang telah mereka tinggalkan. Benar-benar menakjubkan.

Bangau menemukan sarang-sarang yang telah dibuatnya tahun lalu dan menempatinya kembali. Tapi bagaimana mereka menemukan segera sarangnya yang telah sekian lama ditinggalkan? Apakah mereka menggunakan kompas agar tidak kehilangan arah? Tentu saja, ingatan dan ketajaman perasaan terhadap arah yang sedemikian baik dimiliki bangau atas kemurahan Allah.

Sebagai tambahan, binatang berkaki ramping tersebut tidak suka perjalanan melewati lautan luas karena mereka memerlukan daratan untuk berhenti dan beristirahat saat mereka kelelahan. Dengan alasan ini, mereka lebih suka melewati laut yang dekat dengan daratan seperti Laut Bhosporus, Selat Gibraltar dan Terusan Suez.

Bangau tidak menghindari manusia dan mereka membuat sarang-sarangnya di atas gedung, pohon dan cerobong asap. Biasanya sekelompok bangau berpindah bersama-sama. Ketika mereka tiba di Eropa, mereka menghabiskan beberapa waktunya di sana. Biasanya, selama minggu pertama bulan April, bangau jantan membuat sarang dari ranting-ranting pohon. Seperti yang kami sebutkan di muka, mereka memilih tempat yang sama setiap tahunnya. Ia dengan hati-hati menjaga sarang ini dan kadangkala meninggalkannya untuk mencari makan. Beberapa jenis bangau membuat sarangnya di atas dahan-dahan di rawa-rawa dan mereka hidup secara berkelompok. Kalian dapat menemukan dua belas sarang bangau pada satu batang pohon cypress (sejenis cemara). Kenyataan bahwa burung-burung hidup secara berkelompok juga dijelaskan dalam Al Qur`an :

Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami apakan sesuatu apapun di dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan. (Surat Al An`am : 38)
Tahukah kalian bagaimana bangau berkomunikasi satu sama lain? Mereka berkomunikasi dengan yang lainnya tidak melalui suara yang berbeda-beda tapi melalui bunyi-bunyian yang ditimbulkan oleh paruhnya. Mereka menjelaskan berbagai hal di antara mereka dengan suara ”tek-tek”.

Satu lagi pertanyaan lain: Apakah kalian tahu bahwa bangau bisa menari? Ketika mereka sedang bersama-sama, bangau jantan dan pasangannya menari dengan menghentakkan paruh dan mengepak-kepakkan sayapnya. Selama menari, bangau jantan berusaha menarik perhatian bangau betina. Jika kalian tahu, bangau jantan tingginya hampir sama dengan manusia dewasa, maka kalian dapat bayangkan betapa mengesankan tarian mereka.

Tidak semua bangau setinggi itu. Yang terkecil adalah si paruh terbuka dari Asia dan Afrika. Ketika mereka menutup paruhnya, hanya bagian belakang paruhnya yang dapat menutup. Bagian lainnya tetap terbuka. Jenis paruh semacam ini memungkinkan bangau ini makan siput dan kerang lebih mudah.

Allah telah menciptakan setiap makhluk dengan berbagai kemampuan dan segala keindahannya. Ini membantu kita memperdalam iman kepada-Nya, melihat keagungan serta ciptaan-Nya yang sempurna pada segala sesuatu di sekitar kita dan memahami tanda-tanda kekuasaan-Nya.




Burung Merah Muda: Flamingo
Kalian mungkin pernah melihat burung berleher dan berkaki panjang di TV. Burung ini dinamakan “Flamingo.” Flamingo meletakkan telurnya di dalam danau berlumpur yang dangkal. Apa yang menarik adalah flamingo betina menyimpan telurnya di sarang yang dibuatnya dari lumpur yang cepat kering.

Bayangkan kalian menjadi flamingo dan anggaplah kalian ingin membuat sebuah sarang. Pertama-tama, kalian perlu menemukan jenis lumpur mana yang cepat kering dan di mana telur flamingo dapat lebih mudah menetas. Sementara itu kalian harus mencari jawaban atas berbagai pertanyaan seperti "apakah lebih baik meletakkan telur di bawah sinar matahari atau di tempat yang teduh?” Namun setiap flamingo tahu bagaimana melakukan hal ini. Terlebih lagi, walaupun kaki panjangnya membuatnya kurang nyaman, ia tetap mengerami telurnya selama satu bulan dan menunggu anaknya menetas.

Jika kalian flamingo, apakah kalian berani duduk di atas telur ini dengan badanmu yang besar? Dapatkah kalian memperkirakan apakah telur akan pecah saat kalian mendudukinya? Tentu saja sangat sulit bagi kalian untuk mengetahui semuanya. Namun, semua flamingo memperkirakan hal-hal ini tanpa perencanaan atau melakukan uji coba terlebih dahulu karena Allah telah mengajarinya.
Flamingo menarik perhatian kita dengan warnanya yang mencolok dan lehernya yang panjang dan mereka juga perenang yang ulung. Kakinya yang berselaput membantunya saat berenang. Dengan kaki ini, yang bentuknya lebar, mereka dapat berjalan dengan mudah tanpa terbenam walaupun di atas lumpur yang lembek. Selaput di antara jari-jarinya memperlebar permukaan kakinya sehingga flamingo dapat menggunakannya untuk mengayuh dalam air. Seperti yang kita lihat, flamingo telah diciptakan dengan segala sesuatu yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupannya.




sumber: http://www.hyahya.org/indo/anak/pesonaalamsatwa08.html#22
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel Lainnya:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...