Roof garden atau taman atap adalah sebuah taman yang terletak di atap rumah. Sama dengan taman yang lain, hanya letaknya saja yang diatas. Tanaman yang bisa ditanam di atap rumah bisa bermacam-macam. Dari jenis rumput, palm, paku-pakuan, kemboja Jepang, sampai jenis lee kwan yew.
Dengan menghijaukan atap rumah atau akrab disebut taman atap, manfaatnya ialah penurunan suhu ruangan di dalam rumah. Panas matahari yang diterima atap, akan diserap oleh tanaman di atap, sehingga sengatan panas tidak akan memenuhi rumah Anda.
Memang, diperlukan usaha lebih untuk mewujudkan atap yang hijau. Berikut ini informasi yang bisa membantu Anda memahami pentingnya taman atap, serta langkah untuk persiapannya.
1. Tanaman yang ditanam di atas atap akan menyerap panas matahari yang diterima, tetapi tidak akan diteruskan ke dalam ruangan. panas ini justru akan digunakan oleh tanaman untuk berfotosintesis dan bertumbuh kembang. Dengan begitu, suhu di lingkungan sekitar akan menurun dengan adanya taman atap.
2. Akar tanaman akan menyerap sebagian air hujan yang jatuh ke atap. Jika tidak ada tanaman,air hujan dari atap akan langsung jatuh ke jalan. Jika drainase tidak baik, air hujan yang berlimpah akan membuat genangan yang mengganggu jalan.
3. Tanaman bahkan pepohonan yang ada di atap menyediakan hunian bagi serangga. Burung-burung akan berdatangan memangsa serangga, sehingga tercipta sebuah ekosistem kecil pada atap. Ini akan membantu kelangsungan ekosistem kecil pada atap. Ini juga akan membantu kelangsungan ekosistem lingkungan dalam skala lebih besar.
4. Bentuk taman atap sangat beragam, mulai dari hamparan rumput sampai pada tanaman sayuran. Apa pun bentuknya, atap hijau harus memiliki konstruksi kuat karena harus menampung media tanam yang cukup berat serta bobot tanamannya sendiri. Konsultasikan ini kepada kontraktor atau arsitek lanskap rumah Anda.
Membuat taman di atap memiliki banyak manfaat. Seperti menghadirkan udara yang lebih sejuk karena panas sinar matahari terserap lebih dulu sebelum masuk ke dalam rumah. Taman di atap juga mampu menyaring udara yang penuh polusi.
Bagaimana tahap-tahap membuat taman di atap? Menurut Arsitek Irfan Hidayat, tahap pertama ialah memastikan atap dak beton dalam kondisi baik serta siap diberi beban tambahan berupa tanah, kerikil dan pasir. Lalu tahap selanjutnya, tambahkan lapisan waterproofing untuk menghindari kebocoran pada atap beton.
Selanjutnya, susunlah bata secara berderet dengan jarak antar bata 3 sentimeter. Fungsi jarak antar bata ini untuk menjaga agar saat musim hujan tiba, air yang mengalir mudah menuju saluran pembuangan.
Pasang sub base yang merupakan campuran batu dan ijuk. Tebalnya kira-kira 5 sentimeter. Gunanya, kerikil dan ijuk berfungsi menyaring tanah agar tak ikut masuk ke saluran pembuangan terbawa air hujan. Setelah sub base, lapisi dengan pasir yang berfungsi membantu sistem drainase.
Sesudah lapisan pasir rata, tambahkan campuran tanah merah dan kompos dengan ketebalan 7-10 sentimeter. Ketebalan tanah diukur dari jenis tanaman apa yang akan anda tanam di atap. Pilihlah yang kuat dengan pancaran sinar matahari, tahan terhadap pasokan air yang jarang, juga tak banyak akarnya.
Membuat taman di atas tidak hanya membuat rumah Anda lebih indah, tetapi juga dapat mengurangi suhu panas yang ada di dalam rumah. Segala jenis tanaman dan pepohonan yang tahan terhadap suhu panas bisa ditempatkan di taman atap. Terutama jenis tanaman tropis seperti bunga-bungaan, pohon palem, jenis tanaman perdu begonia, walisongo, puring, dan lain-lain. Sedangkan jenis tanaman setengah teduh seperti anthurium, aglaonema tidak bisa ditaruh.
Yang terpenting lagi, taman di atap harus dirawat secara rutin, baik tanaman maupun media tanamnya. Pemeliharaan menyangkut penyiraman dan pemupukan dilakukan sama seperti merawat taman normal ditanam di pekarangan rumah.
Jenis rumput gajah mini yang pertumbuhannya radial, tidak tumbuh ke atas, bisa dipilih untuk menutup permukaan. Perawatannya mudah karena tidak perlu sering dipotong. Media tanam tidak perlu seluruhnya berupa tanah tapi sebaiknya dicampur dengan kompos agar tidak cepat mengeras dan beban beton lebih ringan.
Konsep taman atap ini sangat baik, terutama untuk saat ini dimana kita harus hidup lebih mencintai lingkungan, menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi pemanasan global. Seperti kita ketahui, selain berfungsi mensuplai O2 yang kita hirup, pohon akan menyerap CO2 yang ada di alam dan menyimpannya di kayu. Karena itu untuk kepentingan mengurangi pemanasan global, pilihan yang baik memang pohon yang rindang, bukan tanaman yang kecil. Semakin besar pohon, tentu semakin banyak mengeluarkan O2 dan semakin banyak menyerap CO2 di alam. Semakin banyak CO2 yang terserap tentu semakin berkurang efek rumah kacanya. Karena seperti kita ketahui, CO2 termasuk salah satu gas rumah kaca.
Namun bukan berarti tanaman jenis rumput dan tanaman kecil tidak berfungsi. Semua tanaman sama fungsinya, dalam hal oksigen dan CO2. Hanya kapasitasnya yang berbeda. Maka bagi yang telah terlanjur rumah dengan atap yang tak terlalu kuat tetap bisa ditanami dengan jenis tanaman yang tidak membahayakan bangunan di bawahnya.
Khusus untuk taman atap ini ada fungsi lain, yaitu bisa menurunkan suhu dibawahnya, sehingga kebutuhan pendingin ruangan bisa dikurangi. Dengan begitu akan mengurangi besarnya energi yang terpakai. Selain itu, juga akan mengurangi tumpahan air hujan, karena banyak terserap pohon/tanaman kecil. Ini paling tidak akan mengurangi jumlah air hujan yang mengalir ke sungai dan mengurangi banjir bila semua gedung memiliki taman atap ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar