Rabu, 17 Desember 2014

Episode Terlarang Spongebob Squarepants



Pasti sudah tau tentang Episode terlarang Spongebob Squaarepants yang berjudul "Red Mist" atau "Squidward's Suicide" kan? Yahh... Karena Saya nggak tau mau translate yang mana, jadi saya pilih Red Mist saja. Walaupun sudah banyak yang tau tentang episode ini, tapi saya post saja untuk nambah-nambahin cerita di fp ini 

-----------------------------------

[Spongebob Lost Episode, Squidward's Suicide (Red Mist)]
Source : http://creepypasta.wikia.com/wiki/Squidward%27s_Suicide
Translator : Revevant
Credited to : Unknown

Aku hanya ingin memulai ini dengan mengatakan jika kalian ingin sebuah jawaban di akhir cerita, bersiaplah untuk kecewa. Disini tidak hanya satu.

Saat itu aku sedang bekerja sebagai pegawai magang di bidang animasi di studio nickelodeon pada tahun 2005. Tentu saja aku tidak mendapat bayaran, namun yang kudapatkan adalah sebuah pengalaman yang sangat berharga tentunya. Untuk orang dewasa, aku rasa semua ini bukan sesuatu yang hebat, tapi bagi anak-anak semua ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan.

Sekarang, semenjak aku bekerja langsung dengan para editor dan animator, tugasku harus melihat untuk mengecek setiap episode terbaru sebelum mereka ditayangkan. Aku mendapat kesempatan dan hak tersebut tanpa harus mengikuti berbagai prosedur yang rumit. Mereka hendak membuat sebuah serial Spongebob dan para staff entah mengapa rasanya kehabisan ide dan kreativitas sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk memulai sesi ini. Namun penundaan ini berlangsung lebih lama untuk beberapa alasan. Ada suatu masalah dengan seri 4 sehingga membuat semua orang harus memulainya dari awal lagi.

Aku dan dua pegawai magang lainnya berada di ruang editing bersama dengan pimpinan editor dan sound editor untuk melakukan pengecekan akhir. Kami menerima sebuah kopian yang seharusnya berjudul “Fear of Krabby Patty” dan kami berkumpul bersama untuk melihatnya. Karena semua ini masih belum dalam tahap final, terkadang animator seringkali membuat judul-judul aneh sekedar untuk mengerjai atau bercanda dengan kami, dengan menggunakan judul palsu dan bahkan seringkali terdengar agak cabul seperti “How sex doesn’t work” yang aslinya adalah “Rock-a-bye-Bivalve” ketika Spongebob dan Patrick mengadopsi seekor kerang laut. Tidak ada yang lucu sebenarnya tapi tidak dipungkiri cukup membuat geli juga. Maka ketika kami melihat judul “Squidward’s Suicide” kami menganggapnya sebagai tipuan sama yang seringkali mereka lakukan.

Salah satu pegawai magang terlihat menahan tertawa melihat judul ini. Musik khas Spongebob dalam awal cerita berjalan seperti biasa, riang dan lucu. Cerita dimulai dengan Squidward yang sedang berlatih klarinet, memainkan nada-nada jelek seperti biasanya. Kami kemudian mendengar Spongebob tertawa di luar dan Squidward berhenti memainkan klarinetnya, dia berteriak pada mereka agar tidak berisik sebab dia akan tampil dalam sebuah konser malam ini dan harus berlatih. Spongebob menuruti perkataan Squidward dan pergi kerumah Sandy bersama Patrick. Gelembung kemudian muncul sebagai tanda bergantinya scene seperti yang biasa kita lihat dalam episode Spongebob lainnya dan kemudian berganti pada konser Squidward. Dan saat inilah semua hal aneh mulai terjadi.

Ketika film mulai berjalan, beberapa frame dengan sendirinya berulang, namun tidak ada suara (dalam titik ini suara bersinkronasi dengan animasi, jadi tentu saja hal ini sungguh tidak seperti biasanya) namun ketika dia berhenti bermain, suara juga ikut berhenti seperti bahwa tidak ada pengulangan atau loncatan yang terjadi. Terdengar suara gumaman dari keramaian sebelum para penonton yang menghadiri konser Squidward mulai mengejeknya. Sungguh bukan merupakan kartun Spongebob melihat ejekkan seperti ini, namun kalian dapat menyadarinya dengan jelas bahwa nada dalam suara ejekkan tersebut sungguh sungguh terdengar sangat jahat. Squidward kemudian nampak memenuhi frame dan tampak begitu ketakutan. Kemudian fokus beralih kepada para penonton bersama Spongebob berada di tengah tengah mereka, dia juga terlihat ikut mengejek Squidward dengan jahat pula. Sifatnya sangat tidak seperti dia. Namun hal ini bukan merupakan hal yang paling aneh. Yang terlihat anehnya lagi adalah bahwa semua yang ada nampak memiliki mata yang sangat nyata. Sangat detil. Memang tidak begitu mirip dengan bentuk mata manusia asli, namun ada sesuatu yang terlihat lebih nyata daripada gambar yang dihasilkan dari animasi di komputer. Pupil mereka merah. Kami semua saling berpandangan dan merasa sangat bingung dengan semua ini. Namun karena kami bukanlah penulisnya, kami belum bisa memutuskan apa semua ini layak untuk ditonton atau tidak.

Scene selanjutnya memperlihatkan Dquidward duduk ditepi kasurnya, terlihat sangat sedih. Pemandangan menunjukan saat itu masih malam hari dari jendela kamarnya, maka kemudian kupikir saat itu tidak lama setelah konsernya berakhir. Namun hal yang tidak cocok kupikir adalah bahwa pada saat ini tidak ada suara sedikitpun. Benar-benar hening, bahkan tidak ada suara yang muncul dari speaker di ruangan kami. Nampak seperti speaker telah dimatikan, padahal status dari speaker yang kami lihat, sedang dalam keadaan aktif. Squidward kemudian menempelkan tentakelnya di kedua matanya dan menagis sedih selama beberapa menit, dan kemudian suara dari latar muncul perlahan dari hening menjadi sedikit bersuara dan semakin bertambah. Suara tersebut terdengar seperti suara angin yang berada di hutan yang dingin.

Dengan perlahan kemudian layar perlahan-lahan men-zoom wajahnya. Perlahan maksudku adalah kalian akan menyadarinya jika kalian melihat frame selama sepuluh detik ini secara terpisah. Suara tangisnya terdengar makin keras, dipenuhi dengan rasa sakit hati dan kemarahan. Layar kemudian nampak berkedut sedikit selama beberapa detik dan kemudian kembali normal. Suara hembusan angin terdengar perlahan semakin keras dan bertambah semakin nyaring, malah terdengar seperti sebuah badai yang terjadi disuatu tempat. Hal yang cukup membuat merinding adalah bahwa suara ini, dan suara tangisan Squidward, terdengar sangat nyata, seperti bahwa suara tersebut tidak berasal dari speaker namun terasa bahwa suara tersebut berasal dari tempat lain. Suara ini sungguh merupakan suara terbaik yang pernah ada di studio ini, namun kupikir mereka tidak memiliki peralatan untuk menghasilkan efek suara yang sempurna itu.

Diantara suara angin dan tangisan yang terisak-isak, terdengar suara samar lain, sesuatu yang terdengar seperti suara tawa. Suara ini terdengar dalam interval aneh dan tidak lebih dari satu detik, maka kalian harus benar benar jeli untuk bisa menyadarinya (kami melihat episode ini dua kali, maka aku minta maaf kalau semua kujelaskan terlalu spesifik) setelah 30 detik dari semua ini, kemudian layar tampak ter-blurr dan berkedut-kedut dengan hebatnya, dan sesuatu nampak berkelebat di layar, seperti ada sebuah frame yang digantikan atau dipotong.

Pimpinan animator menghentikannya sejenak dan memutar ulang frame demi frame. Apa yang kami lihat sungguh sangat mengerikan. Itu adalah sebuah foto dari seorang anak kecil yang telah mati. Anak ini kupikir tidak lebih dari usia 6 tahun. Wajahnya hancur dan penuh dengan darah, salah satu matanya teruntai keluar dari lubang matanya. Dia hanya menggunakan sebuah baju dalam, perutnya terbelah dan isinya berserakan disampingnya. Dia tergeletak diatas jalan.

Hal yang paling mengerikan lagi adalah nampak bayangan dari si pemotret. Tidak ada rekaman kejahatan, tidak ada bukti atau petunjuk, dan sudut tersebut merupakan sudut mati yang nampaknya telah diatur sedemikian rupa sehingga tidak memungkinkan untuk dijadikan bukti. Nampaknya fotografer inilah yang bertanggung jawab atas kematian anak ini. Kami tentu saja merasa ngeri melihat ini, namun kemudian kami menekan tombol on kembali, berharap semua ini hanyalah lelucon gila saja.
Layar kemudian kembali menampilkan Squidward, masih tetap menangis, bahkan lebih keras dari sebelumnya, dan menampilkannya setengah badan saja. Saat inilah nampak sesuatu yang sepertinya darah mengalir dari matanya. Darah ini juga digambarkan dalam bentuk gambaran yang mendekati bentuk realistik dari darah sebenarnya, serasa jika kalian menyentuhnya maka jari kalian akan terpercik darah saja. Suara angin sekarang terdengar seperti sebuah badai yang sedang menerjang, bahkan terdengar pula ranting patah. Suara tertawa dalam nada bariton yang dalam, kini muncul dalam interval yang lebih lama dan muncul semakin sering. Setelah sekitar 20 detik, muncul kembali sebuah kelebatan kembali menunjukan sebuah frame foto tunggal.

Editor merasa enggan untuk memutarnya kembali, begitu juga dengan semua, namun dia tahu bahwa dia harus memeriksanya. Kali ini foto yang muncul adalah foto dari seorang gadis kecil, kira-kira seumuran dengan anak yang pertama. Dia tertelungkup, dan penjepit rambutnya berada disampingnya tergenang oleh darah. Mata kirinya keluar teruntai keluar dari rongga matanya, dia telanjang kecuali celana dalamnya. Isi perutnya menumpuk dipunggungnya bersama luka irisan memanjang di punggungnya. Dan lagi, mayatnya berda dijalanan dan bayangan si pemotert nampak, sangat mirip dalam hal ukuran dan bentuk dari foto pertama. Aku merasa sangat mual, dan menahan muntahku, dan salah satu pekerja magang, satu-satunya wanita di ruangan itu berlari keluar. Kemudian kami memutuskan untuk melanjutkan melihat sisa episode tersebut.

Sekitar 5 detik setelah foto kedua muncul, Squidward terdiam, begitu juga dengan semua suara, sepertinya saat inilah scene dimulai. Dia menurunkan tentakel dari matanya yang kini nampak dalam bentuk hyper-realistik seperti yang lain dalam permulaan episode. Matanya nampak berdarah, penuh dengan darah, dan terlihat berdenyut. Dia cuma menatap layar, seperti sedang menatap para penonton. Setelah sekitar 10 detik kemudian dia mulai menangis kembali, namun kali ini dia tidak menutupi matanya. Suaranya sangat keras dan begitu memilukan, dan yang membuat menyeramkan lagi adalah bahwa suara tangisannya kali ini bercampur dengan suara teriakan.

Air mata dan darah bercampur dan menetes dari kedua matanya dengan deras. Suara angin muncul kembali, begitu juga dengan suara tawa berat dan kali ini muncul 5 foto kembali.

Animator berhasil menghentikannya pada saat foto keempat dan mulai memutar ulang. Kali ini foto tersebut adalah seorang bocah laki-laki kecil, dengan umur serupa, namun kali ini scene yang ada sangat berbeda. Isi perutnya ditarik keluar dari perut oleh sebuah tangan besar, bola mata kanannya keluar dan teruntai, darah nampak mengalir darinya. Animator kemudian melanjutkannya, sungguh sangat sulit dipercaya dia mampu melakukannya. Foto Selanjutnya berbeda namun kami tidak bisa mengatakannya seperti apa. Dia melanjutkan pada foto selanjutnya, masih sama. Dia kemudian kembali dari awal dan memutar lebih cepat dan melihat lalu menyadari apa yang kulihat aku tidak mampu menahan mualku, aku muntah di tempat, editor gambar dan suara tercekat melihat tampilan dilayar. 5 frame tersebut tidak tampak sebagai 5 foto yang berbeda! Semua itu nampaknya dipasang dalam frame sebagai sebuah frame video!. Kami melihat tangan tersebut mulai tertarik dan terangkat, kami melihat mata anak tersebut terfokus padanya, kami bahkan melihat dalam dua frame, mata anak tersebut berkedip.

Pimpinan editor suara menyuruh kami untuk segera berhenti, dia harus memanggi kreator untuk melihat hal ini. Tuan Hillenburg tiba sekitar 15 menit kemudian. Dia merasa bingung kenapa dia dipanggil, maka editor melanjutkan episode tersebut. Ketika frame dimuali kembali semua yang ada berteriak, semua suara kembali berhenti. Squidward nampak hanya menatap penonton, seluruh layar penuh akan wajahnya,sekitar 3 detik berikutnya. Adegan kemudian dengan cepat berganti dan sebuah suara berat, yang berkata, “LAKUKAN...” dan kemudian kami melihat ditangan Squidward terdapat sebuah shotgun. Dia dengan cepat meletakan shotgun kedalam mulutnya dan menarik pelatuknya. Darah yang terlihat nyata dan serpihan otak muncrat membasahi dinding dibelakangnya, juga di kasur. Squidward kemudian nampak jatuh karena tembakan ini. Sisa 5 detik dari episode ini menunjukan tubuhnya di kasur, disampingnya, satu bola matanya tergeletak diatas sisa-sisa kepalanya diatas lantai. Kemudian episode ini berakhir.

Tuan Hillenburg tentu saja marah melihat hal ini. Dia bertanya meminta penjelasan apa yang sebenarnya terjadi. Kebanyakan orang meninggalkan ruangan pada saat ini, maka tidak ada pilihan lain bagi kami untuk menyaksikannya lagi. Melihatnya dua kali sungguh membuatku merasa sangat ngeri dan selalu membuatku mengalami mimpi buruk setelahnya.

Satu satunya teori yang bisa kami pikirkan adalah bahwa file telah di edit oleh seseorang yang berasal dari tim penggambar di studio ini. Pihak CTO kemudian dipanggil untuk menyelidiki apa yang terjadi dengan semua itu. Hasil analisa menunjukan bahwa file tersebut memang telah di edit dengan materi dan konten yang baru. Namun timestamp yang ada ternyata menunjukan bahwa itu semua hanya sekitar 24 detik sebelum kami mulai menontonnya. Semua peralatan yang terlibat diperiksa untuk mengetahui apakah ada software ataupun hardware yang mengalami kerusakan, sehingga kemungkinan timestamp yang ada menunjukan waktu yang salah, namun ketika diperiksa semuanya tidak ada masalah. Kami tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi sampai saat ini, begitu juga dengan yang lainnya.

Investigasi kemudian dilakukan untuk menyelidiki foto-foto tersebut, namun tidak ada hasil dari itu semua. Tidak ada foto anak-anak yang berhasil diidentifikasi dan tidak ada petunjuk yang cukup untuk dikumpulkan berdasarkan data yang ada maupun berdasarkan petunjuk fisik dari foto. Aku tidak pernah percaya fenomena tak terjelaskan sebelumnya, namun sekarang setelah aku mengalaminya dan ternyata tidak bisa membuktikan apapun, aku berpikir dua kali tentang ini.

Berikut adalah video nya:
https://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=dOxY4RIEOpA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel Lainnya:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...